Perkuat Pengawasan Orang Asing, Kantor Imigrasi Yogyakarta Gelar Rapat TIM PORA di Kulon Progo

Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta menggelar Rapat Tim Pengawas Orang Asing (TIM PORA) pada Senin (07/11/2022). Rapat kali ini diselenggarakan di Hotel Dafam Signature, Kabupaten Kulon Progo dan dihadiri perwakilan instansi Kepolisian Resor Kulon Progo, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kulon Progo, Kodim 0731/Kulon Progo serta perwakilan beberapa instansi terkait lainnya.

Rapat TIM PORA Kabupaten Kulon Progo dibuka secara langsung oleh Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM D.I. Yogyakarta, Muhammad Yani Firdaus. Dalam sambutannya Muhammad Yani mengajak seluruh peserta Rapat TIM PORA untuk menyukseskan gelaran KTT G20. Muhammad Yani menjelaskan pada gelaran KTT G20 ini sendiri Bandara YIA menampung beberapa pesawat dari delegasi KTT G20 dikarenakan keterbatasan tempat di Bandar Udara Ngurah Rai, Bali. “Mohon pihak bandara , dan instansi-instansi untuk mengamankan kegiatan ini, kita sama-sama mengamankan KTT G20 ini tanpa hambatan,” ucapnya.

Kemudian Muhammad Yani juga menjelaskan bahwa untuk mendukung suksesnya KTT G20, Direktorat Jenderal Imigrasi mengeluarkan kebijakan bebas visa kunjungan kepada para jurnalis dan delegasi. “Untuk meningkatkan kegiatan KTT G20, kami memberikan kebijakan terhadap ratusan negara-negara yang datang ke Indonesia akan diberikan Bebas Visa Kunjungan, selama bisa menunjukkan undangan KTT G20, selain itu akan diberlakukan visa sesuai ketentuan,”katanya.

Tri Wahyuni, selaku perwakilan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kulon Progo dalam sambutannya menyampaikan masukan kepada Kantor Imigrasi Yogyakarta agar peserta TIM PORA dari unsur kapanewon di Kabupeten Kulon Progo ditambah. Tujuannya agar pengawasan Orang Asing di Kabupaten Kulon Progo dapat berjalan dengan komprehensif.

Selanjutnya Muhammad Gustur Mudi selaku Plt Kepala Kantor Imigrasi Yogyakarta dalam sambutannya berpesan agar koordinasi antar instansi dalam menyambut delegasi KTT G20 dapat terjalin dengan baik. “Mari saling koordinasi, jangan sampai terjadi letupan, karena kita sebagai penyelenggara KTT G20,” pesannya.

Dalam TIM PORA ini dipaparkan materi dengan tema “Rencana Kegiatan Pemeriksaan dan Pengawasan Keimigrasian Pada Pelaksanaan KTT G20 di Yogyakarta”. Materi tersebut dibawakan oleh Agung Sampurno selaku Analis Keimigrasian Ahli Madya Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM D.I.Yogyakarta. Dalam pemaparannya, Agung menjelaskan beberapa hal teknis terkait penanganan kedatangan delegasi KTT G20 serta isu strategis yang dihadapi. “Kita harus satu gerakan, di Bandara YIA sudah ada posko, kita approach ke Angkasa Pura agar posko tersebut dapat gunakan sebagai posko bersama untuk TIM PORA,” ujarnya. Agung menekankan pentingnya peserta Rapat TIM PORA untuk selalu berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dalam menangani delegasi KTT G20.

Setelah pemaparan materi, Rapat TIM PORA diisi dengan sesi tanya jawab antara peserta dengan narasumber terkait pengawasan Orang Asing. Salah satu penanya adalah Atik Yuni Astuti yang merupakan Kepala Bidang Pengembangan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo. Dirinya menanyakan terkait pengawasan tenaga kerja asing yang ada di Kabupaten Kulon Progo. Agung Sampurno selaku narasumber kemudian menjelaskan bahwa salah satu tata cara pengawasan Orang Asing adalah dengan TIM PORA ini. “TIM PORA masih efektif untuk mengkomunikasikan dan merencanakan operasi gabungan dalam rangka pengawasan Orang Asing,” jawabnya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 50 Tahun 2016, TIM PORA dimaksudkan untuk mewujudkan pengawasan keimigrasian yang terkoordinasi dan menyeluruh terhadap keberadaan dan kegiatan Orang Asing di Wilayah Indonesia. Setiap Anggota Tim PORA mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan kepada instansi dan/atau lembaga pemerintahan terkait, mengenai hal yang berkaitan dengan Pengawasan Orang Asing.