
SLEMAN – Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta menggelar Rapat Koordinasi Tim Pengawasan Orang Asing atau Timpora Tingkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Platinum pada Jumat (07/06/2024).
Tema yang diangkat dalam Rakor Timpora kali ini adalah “Perkembangan Nasional Situasi Intelijen Keimigrasian Dalam Rangka Antisipasi Potensi Kerawan yang Ditimbulkan oleh WNA serta Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.”
Rakor Timpora ini dihadiri oleh berbagai perwakilan instansi seperti dari Kepolisian, TNI, Pemerintah Daerah, Angkasa Pura dan instansi terkait lainnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Yogyakarta, Taufiq Hidayat membuka secara resmi kegiatan Rakor Timpora tersebut.
Dalam rapat ini dipaparkan materi dengan judul “Intelijen Keimigrasian dalam Pencegahan Kerawanan oleh WNA dan Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang.” Materi tersebut dibawakan oleh Trisulo Petaling selaku Penanggung Jawab Penyelidikan Keimigrasian pada Direktorat Jenderal Imigrasi.
“Intelijen Keimigrasian adalah kegiatan Penyelidikan keimigrasian dan Pengamanan Keimigrasian dalam rangka proses penyajian informasi melalui analisis guna menetapkan perkiraan keadaan keimigrasian yang di hadapi atau yang akan dihadapi,” ujar Trisulo.
Kemudian Trisulo menjelaskan bahwa peran Imigrasi dalam pencegahan TPPO bersifat preventif dan represif. Tindakan preventif yang dilakukan seperti penyuluhan hukum, pembentukan Desa Binaan Imigrasi, pertukaran informasi dengan instansi terkait dan lain sebagainya. Untuk tindakan represif yang dilakukan Imigrasi dalam menanggulangi TPPO diantaranya penyelidikan pelaku TPPO, pengenaan Tindakan Administratif Keimigrasian (TAK) terhadap pelaku TPPO, dan kerjasama penyidikan TPPO dengan instansi lain.
“Dalam menanggulangi TPPO, Imigrasi melakukan pengetatan terhadap penerbitan paspor, profiling pada saat keberangkatan pada saat di Tempat Pemeriksaan Imigrasi, sosialisasi dan internalisasi serta melakukan koordinasi dengan instansi terkait,” pungkas Trisulo.
Setelah pemaparan materi, Rakor Timpora dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan pertukaran informasi dengan para peserta dan ditutup dengan menyanyikan lagu “Bagimu Negeri.”